Selasa, 13 Januari 2009

Topologi Jaringan



I. Materi : Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah system yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama.Fungsi Jaringan Komputer adalah :

Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.

A. Berdasarkan skala Jaringan Komputer dapat dibagi menjadi :

  • Personal Area Network (PAN)
  • Campus Area Network (CAN)
  • Local Area Network (LAN)
  • Metropolitant Area Network (MAN)
  • Wide Area Network (WAN)
  • Global Area Network (GAN)

B. Berdasarkan fungsinya Jaringan komputer dapat dibagi menjadi :

  1. Peer-to-peer

Yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing antar komputer di Jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari B bernama data_nilai.xls dan juga memberi akses file soal_uas.doc kepada C. Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat A memberi akses file kepada C maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer to peer.

2. Client-server

Yaitu jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah service/layanan bisa diberikan oleh sebuah komputer atau lebih. Contohnya adalah sebuah domain seperti www.detik.com yang dilayani oleh banyak komputer web server. Atau bisa juga banyak service/layanan yang diberikan oleh satu komputer. Contohnya adalah server jtk.pnj.ac.id yang merupakan satu komputer dengan multi service yaitu mail server, web server, file server, database server dan lainnya.

C. Berdasarkan Topologi dibedakan atas :

1. Topologi Bus

Pada topologi ini komputer server dan workstation dihubungkan secara berantai melalui kabel tunggal. Topologi ini mudah dikembangkan dan sederhana, namun bila salah satu workstation mengalami permasalahan maka yang lain akan terpengaruh. Berikut gambar topologi bus.

2. Topologi Ring (Cincin)

Topologi ini mirip dengan topologi bus, bedanya topologi ring ujungnya saling berhubungan seolah membentuk lingkaran cincin. Pada topologi ini data mengalir searah, artinya seluruh komputer dalam jaringan akan ikut ambil bagian dalam mengolah informasi yang lewat, sehingga bila salah satu rusak maka akan berpengaruh terhadap keseluruhan jaringan. Berikut gambar topologi ring.



3. Topologi Star (Bintang)

Dalam topologi ini, setiap komputer dihubungkan secara langsung melalui media perantara berupa hub/switch. Dalam praktiknya, pembangunan sebuah jaringan biasanya tidak menggunakan satu topologi saja, melainkan gabungan dari beberapa topologi yang ada. Berikut gambar topologi star (Bintang).

Sebenarnya topologi jaringan bukan hanya 3 contoh diatas, akan tetapi ada banyak topologi jaringan. Namun yang paling sering di jumpai dalam praktik adalah ketiga contoh topologi diatas

3. Topologi Mesh

Hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links). Dengan demikian maksimal banyaknya koneksi antar perangkat pada jaringan bertopologi mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2. Selain itu karena setiap perangkat dapat terhubung dengan perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan maka setiap perangkat harus memiliki sebanyak n-1 Port Input/Output (I/O ports).

Berdasarkan pemahaman di atas, dapat dicontohkan bahwa apabila sebanyak 5 (lima) komputer akan dihubungkan dalam bentuk topologi mesh maka agar seluruh koneksi antar komputer dapat berfungsi optimal, diperlukan kabel koneksi sebanyak 5(5-1)/2 = 10 kabel koneksi, dan masing-masing komputer harus memiliki port I/O sebanyak 5-1 = 4 port (lihat gambar).

Dengan bentuk hubungan seperti itu, topologi mesh memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

  • Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara beramai-ramai/sharing).
  • Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan mempengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
  • Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin, karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya.
  • Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.

Meskipun demikian, topologi mesh bukannya tanpa kekurangan. Beberapa kekurangan yang dapat dicatat yaitu:

  • Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. semakin banyak komputer di dalam topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O (lihat rumus penghitungan kebutuhan kabel dan Port).
  • Hal tersebut sekaligus juga mengindikasikan bahwa topologi jenis ini membutuhkan biaya yang relatif mahal.
  • Karena setiap komputer harus terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya maka instalasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit.
  • Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut berada.

Berdasarkan kelebihan dan kekurangannya, topologi mesh biasanya diimplementasikan pada komputer-komputer utama dimana masing-masing komputer utama tersebut membentuk jaringan tersendiri dengan topologi yang berbeda (hybrid network).

5. Topologi Tree

Topologi Tree pada dasarnya merupakan bentuk yang lebih luas dari topologi star. Seperti halnya topologi star, perangkat (node, device) yang ada pada topologi tree juga terhubung kepada sebuah pusat pengendali (central HUB) yang berfungsi mengatur traffic di dalam jaringan. Meskipun demikian, tidak semua perangkat pada topologi tree terhubung secara langsung ke central HUB. Sebagian perangkat memang terhubung secara langsung ke central HUB, tetapi sebagian lainnya terhubung melalui secondary HUB (lihat gambar).

Pada topologi tree terdapat dua atau lebih HUB yang digunakan untuk menghubungkan setiap perangkat ke dalam jaringan. Keseluruhan HUB tersebut berdasarkan fungsinya terbagi menjadi dua bagian yaitu Active HUB dan Passive HUB.

Active HUB berfungsi tidak hanya sekedar sebagai penerus sinyal data dari satu komputer ke komputer lainnya, tetapi juga memiliki fungsi sebagai Repeater. Sinyal data yang dikirimkan dari satu komputer ke komputer lainnya memiliki keterbatasan dalam hal jarak, setelah berjalan sekian meter maka sinyal tersebut akan melemah. Dengan adanya fungsi Repeater ini maka sinyal data tersebut akan di-generate kembali sebelum kemudian diteruskan ke komputer yang dituju, sehingga jarak tempuh sinyal data pun bisa menjadi lebih jauh dari yang biasanya. Sedangkan Passive HUB hanya berfungsi sebagai penerus sinyal data dari satu komputer ke komputer lainnya.

Pada topologi tree, seperti pada gambar, Central HUB adalah selalu sebagai Active HUB sedangkan Secondary HUB adalah Passive HUB. Tetapi pada pelaksanaannya, Secondary HUB bisa juga sebagai Active HUB apabila digunakan untuk menguatkan kembali sinyal data melalui secondary HUB lainnya yang terhubung.

Karena pada dasarnya topologi ini merupakan bentuk yang lebih luas dari topologi star, maka kelebihan dan kekurangannya pada topologi star juga dimiliki oleh topologi tree. Perbedaannya adalah HUB dan kabel yang digunakan menjadi lebih banyak sehingga diperlukan perencanaan yang matang dalam pengaturannya dengan mempertimbangkan segala hal yang terkait, termasuk di dalamnya adalah tata letak ruangan. Meskipun demikian, topologi ini memiliki keunggulan lebih mampu menjangkau jarak yang lebih jauh dengan mengaktifkan fungsi Repeater yang dimiliki oleh HUB.

Materi II : Server

Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan atau network operating system. Server juga menjalankan perangkat lunak administratif yang mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya, seperti halnya berkas atau alat pencetak (printer), dan memberikan akses kepada workstation anggota jaringan.

Umumnya, di atas sistem operasi server terdapat aplikasi-aplikasi yang menggunakan arsitektur klien/server. Contoh dari aplikasi ini adalah DHCP Server, Mail Server, HTTP Server, FTP Server, DNS Server dan lain sebagainya. Setiap sistem operasi server umumnya membundel layanan-layanan tersebut atau layanan tersebut juga dapat diperoleh dari pihak ketiga. Setiap layanan tersebut akan merespons terhadap request dari klien. Sebagai contoh, klien DHCP akan memberikan request kepada server yang menjalankan server DHCP; ketika sebuah klien membutuhkan alamat IP, klien akan memberikan perintah/request kepada server, dengan bahasa yang dipahami oleh server DHCP, yakni protokol DHCP itu sendiri.

Contoh sistem operasi server adalah Windows NT 3.51, dan dilanjutkan dengan Windows NT 4.0. Saat ini sistem yang cukup populer adalah Windows 2000 Server dan Windows Server 2003, kemudian Sun Solaris, Unix, dan GNU/Linux.

Server biasanya terhubung dengan client dengan kabel UTP dan sebuah Network Card. Kartu jaringan ini biasanya berupa kartu PCI atau ISA.


Fungsi server sangat banyak diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Berbagi data antar pemakai dalam sebuah jaringan lokal (LAN).

2) Berbagi penggunaan printer antar pemakai dalam sebuah jaringan lokal (LAN).

3) Berbagi koneksi internet secara bersamaan antar pengguna sehingga biaya koneksi dapat dihemat.

4) Sebagai alternatif penyimpanan data secara terpusat, sehingga memudahkan dalam manajemen dan pemeliharaan data.

5) Pusat distribusi dan pengolahan aplikasi bisnis yang kita gunakan sehari-hari, dengan terpusat di server maka aplikasi bisnis akan lebih mudah dikelola dan dari sisi klien akan jauh lebih menguntungkan.

6) Sebagai Email Server (Kantor Pos secara Elektronik)

7) Fungsi sebagai perangkat Keamanan dalam sebuah jaringan lokal (LAN)

8) Fungsi sebagai mesin Fax

9) Sebagai penunjang Portal Intranet atau Situs Internet

Materi III : Macam - Macam Kabel Jaringan (LAN)

Kabel Local Area Network

Pertama kali LAN menggunakan kabel “coaxial”. Kemudian, kabel “twisted pair” yang digunakan dalam sistem telepon telah mampu membawa frekuensi yang lebih tinggi dan dapat mendukung trafik LAN. Dan saat ini, kabel fiber optik telah tampil sebagai pilhan kabel berkecepatan sangat tinggi.Local Area Network menggunakan empat tipe kabel :

  • Coaxial
  • Unshielded Twisted Pair (UTP)
  • Shielded Twisted Pair (STP)
  • Fiber Optik

A. Kabel Coaxial

Terdiri atas dua kabel yang diselubungi oleh dua tingkat isolasi. Tingkat isolasi pertama adalah yang paling dekat dengan kawat konduktor tembaga. Tingkat pertama ini dilindungi oleh serabut konduktor yang menutup bagian atasnya yang melindungi dari pengaruh elektromagnetik. Sedangkan bagian inti yang digunakan untuk transfer data adalah bagian tengahnya yang selanjutnya ditutup atau dilindungi dengan plastik sebagai pelindung akhir untuk menghindari dari goresan kabel.Beberapa jenis kabel Coaxial lebih besar dari pada yang lain.Makin besar kabel, makin besar kapasitas datanya, lebih jauh jarak jangkauannya dan tidak begitu sensitif terhadap interferensi listrik. Kabel coaxial terdiri dari :

  • sebuah konduktor tembaga
  • lapisan pembungkus dengan sebuah “kawat ground”.
  • sebuah lapisan paling luar.

Penggunaan Kabel Coaxial

Kabel coaxial terkadang digunakan untuk topologi bus, tetapi beberapa produk LAN sudah tidak mendukung koneksi kabel coaxial.Protokol Ethernet LAN yang dikembangkan menggunakan kabel coaxial:

10Base5 / Kabel “Thicknet” :

  • adalah sebuah kabel coaxial RG/U-8.
  • merupakan kabel “original” Ethernet.
  • tidak digunakan lagi untuk LAN modern.

10Base2 / Kabel “Thinnet”:

  • adalah sebuah kabel coaxial RG/U-58.
  • mempunyai diameter yang lebih kecil dari “Thicknet”.
  • menggantikan “Thicknet”.
  • tidak direkomendasikan lagi, tetapi masih digunakan pada jaringan LAN yang sangat kecil.

B. Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)

Kabel twisted pair terjadi dari dua kabel yang diputar enam kali per-inchi untuk memberikan perlindungan terhadap interferensi listrik ditambah dengan impedensi, atau tahanan listrik yang konsisten. Nama yang umum digunakan untuk kawat ini adalah IBM jenis/kategori 3. Secara singkat kabel UTP adalah murah dan mudah dipasang, dan bisa bekerja untuk jaringan skala kecil. Kabel “Unshielded twisted pair” (UTP) digunakan untuk LAN dan sistem telepon. Kabel UTP terdiri dari empat pasang warna konduktor tembaga yang setiap pasangnya berpilin. Pembungkus kabel memproteksi dan menyediakan jalur bagi tiap pasang kawat. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modular 8 pin yang disebut konektor RJ-45. Semua protokol LAN dapat beroperasi melalui kabel UTP. Kebanyakan perangkat LAN dilengkapi dengan RJ-45.

Kategori UTP

Terdapat 5 kategori (level) untuk kabel UTP. Kategori ini mendukung sinyal suara berkecepatan rendah (low-speed voice) dan sinyal LAN berkecepatan tinggi. Kategori 5 UTP direkomendasikan sebagai kategori minimum untuk instalasi LAN dan cocok untuk topologi star. Tabel berikut menunjukkan masing-masing kategori :

Kategori

Performansi (MHz)

Penggunaan

Cat 1

1

Voice, Mainframe, Dumb Terminal

Cat 2

4

4 MB Token Ring

Cat 3

10

10MB Ethernet

Cat 4

20

16 MB Token Ring

Cat 5

100

100 Ethernet

C. Kabel Shielded Twisted Pair (STP)

Kabel STP sama dengan kabel UTP, tetapi kawatnya lebih besar dan diselubungi dengan lapisan pelindung isolasi untuk mencegah gangguan interferensi. Jenis kabel STP yang paling umum digunakan pada LAN ialah IBM jenis/kategori 1. Kabel STP mempunyai beberapa kelemahan :

  • Attenuasi meningkat pada frekuensi tinggi.
  • Pada frekuensi tinggi, keseimbangan menurun sehingga tidak dapat mengkompensasi timbulnya “crosstalk” dan sinyal “noise”.
  • Harganya cukup mahal.


D. Kabel Serat Optik (Fiber Optik)

Kabel serat optik mengirim data sebagai pulsa cahaya melalui kabel serat optik. Kabel serat optik mempunyai keuntungan yang menonjol dibandingkan dengan semua pilihan kabel tembaga. Kabel serat optik memberikan kecepatan transmisi data tercepat dan lebih reliable, karena jarang terjadi kehilangan data yang disebabkan oleh interferensi listrik. Kabel serat optik juga sangat tipis dan fleksibel sehingga lebih mudah dipindahkan dari pada kabel tembaga yang berat.

- Dapat mentransmisi bit rate yang tinggi,

- Tidak sensitif pada gangguan elektromagnetik

- Memiliki Bit Error Rate (kesalahan) kecil

- Reliabilitas lebih baik dari kabel coaxial

- Sinyal di transmisikan dengan cahaya

- Bandwidth yang digunakan lebih besar

- Kecepatan pengiriman data dengan media FO lebih dari 100Mbps dan bebas pengaruh lingkungan

Materi IV : Antena

Sebuah antena adalah bagian vital dari suatu pemancar atau penerima yang berfungsi untuk menyalurkan sinyal radio ke udara.Bentuk antena bermacam macam sesuai dengan desain,pola penyebaran dan frekuensi dan gain. Panjang antenna secara efektif adalah panjang gelombang frekuensi radio yang dipancarkannya.Antenna setengah gelombang adalah sangat poluler karena mudah dibuat dan mampu memancarkan gelombang radio secara efektif.

Antena dapat dibagi dua yaitu :

a) Antenna Directional adalah antenna yang pola radiasi pancarannya terarah sehingga efektifitas pancaran radio hanya ke satu arah saja. Yang termasuk Antenna Directional adalah antena model Yagi seperti kebanyakan yang dipakai sebagai antena penerima siaran TV.

b) Antenna Omnidirectional dapat memancarkan gelombang ke segala arah. Contoh antena omnidirectional adalah antena model groundplane.

Materi V : Fixed Wireless Access

Fixed Wireless Access (FWA) adalah suatu teknologi akses nirkabel yang menghubungkan pengguna telepon dengan jaringan telepon tanpa kabel..FWA juga dikenal dengan Radio in the Local Loop (RLL) atau Wireless Local Loop (WLL) . FWA digunakan sebagi pengganti kawat tembag atau sebagian bagian local loop pada jaringan telepon.

Lisensi FWA menggunakan penomoran telepon biasa yakni menggunakan kode are misalnya 021 untuk Jakarta,. Berbeda dengan FWA, lisensi seluler mengikuti kaedah penomoran seluler lainnya yakni dengan awalan 08xx. Artinya, layanan FWA tidak bisa dibawa ke luar kota kecuali dengan mengganti sementara dengan nomor kode area daerah setempat.

Kini, kedua lisensi tersebut lazim digunakan pada CDMA (Code Divission Multiple Access). Perbedaan lisensi ini berdampak pada tarif. Tarif CDMA FWA relatif murah mengikuti penarifan telepon biasa "(fixed-line)", sedangkan CDMA seluler mengikuti tarif layanan GSM pada umumnya karena operator harus bayar BHP frekuensi dan lain sebagainya, sementara operator FWA tidak perlu.

A. Sistem Fixed Wireless Access

· Sistem fixed merupakan sistem yang menyediakan pelayanan pelanggan tetap. FWA merupakan competitor bagi wireline dimana FWA dihaeapkan dapat menyediakan kualitas dan kompetisi,variety dan ketersediaan dengan biaya yang bersaing.

· Pada dasarnya, FWA memiliki sistem yang hampir sama dengan mobile selular. FWA menggunakan konfigurasi selular. Base station dan terminal station mencakup area yang terbatas. Konfigurasi selular menyediakan spectrum yang lebih efisien karena menggunankan frequency reuse. Bagaimanapun juga FWA berbeda dengan sistem selular mobile wireless access (MWA) terutama pada berbagai jenis pelayanan yang disediakan, skenerio penggelaran, penggunaan frekuensi dan manajemen frekuensinya.FWA menyediakan akses network pengganti wireline untuk fixed user.

· Wireline jenis FWA memerlukan sistem yang berbeda dengan spektrum selluler dari segi jumlah maupun jenis. FWA dapat beroperasi pada frekuensi yang lebih tinggi dibandingkan teknologi selular, namun memerlukan cakupan yang lebih baik (yaitu dengan frekuensi dan tingkat daya yang lebih rendah) dari sistem penyiaran atau broadband.

· Wireline jenis FWA ada dan sedang mulai dilakukan di seluruh dunia oleh vendor seperti Nortel, dan Lucent Technologies DSC Komunikasi dan saat ini sedang dievaluasi oleh operator utama Amerika Utara, banyak yang sudah menggunakan FWA dalam proyek-proyek dan operasi di luar negeri. Amerika Serikat dan Kanada merupakan pasar bagi FWA namun belum berkembang karena belum da spektrum yang sesuai bagi teknologi dan aplikasi ini.

· Pelayanan FWA dan Perbedaannya dengan sistem Mobile Wireless Access Terdapat lima syarat yang harus dimiliki oleh FWA,yaitu :

· Availability

· Pelayanan FWA disediakan melalui udara. Kualitas suara tidak lebih jelek dari kualitas toll.Kecepatannya tidak lebih lambat dari sistem wireline.sistem wireline, menggunakan vocoder dan memiliki bandwidth yang terbatas sehingga menghasilkan kualitas yang kurang maksimal. Pada MWA, kualitas dan pelayanan sringkali mengalami delay yang cukup panjang . Hal ini karena terkadang, sistem mobile mengalami keadaan Hot-Spot dimana pengguna menuju suatu sel tertentu dan membebadi siste. Hal ini tidak dialami oleh FWA karena penggunanya berada dalam posisi yang tetap. Dan telah diketahui.

· Reliability

· Tingkat reliability FWA 99,99%, sementara MWA 90%.

· Transparancy

· Pelayanan FWA beroperasi secara transparan pada pelayanan sentralokal dengan telepon reguler.FWA tidak dapat menggunakan mobile terminal untuk pengganti telepon fixed dan tidak mendapatkan level pelayanan yang sama jika menggunakan mobile terminal. Hal ini disebabkan karena terminal MWA memelukan penyesuaian untuk beroperasi seperti regular fixed phone. Sistem MWA tidak didesign untuk berbagai jenis transparancy.

· Bandwidth

· Bandwidth memiliki spektrum elektromagnetik di udara dan mengakibatkan resource terbatas dan bandwitdh selalu menjadi masalah bagi sistem wireless. Untuk masa yang akan datang FWA akan berkompetisi lebih keras dengan sistem wireline. xDSL, Kabel koaksial dan kabel optik. Kebutuhan untuk bersaing mendorong sistem FWA menuju bandwidth dan band frekuensi yang lebih tinggi, dimana pengirim dan penerima harus line of sight dan hampir tidak mungkin untuk mobility.

· Perbedaan juga terlihat pada kriteria performansi untuk MWA yang merata untuk seluruh area dimana pengguna bergerak, sedangkan FWA dijalankan untuk memenuhi pelayanan level minimal untuk masing-masing pengguna. FWA diperlukan untuk menyediakan level pelayanan yang lebih baik dibandingakan sistem MWA, oleh karena itu MWA didesign dan digelar untuk pelayanan mobile yang tidak mungkin sebaik pelayanan fixed. Menyediakan mobility bagi FWA, menyediakan kemam bukanlah masalah sepele. Sistem MWA harus support mobility kemudian features dan pelayanan seperti kemampuan hand off dan roaming harus disediakan.

B. Standar dan Ketentuan Penggunaan FWA

Standar yang digunakan FWA saat ini adalah, GSM, AMPS, IS-136, IS-95 untuk mobile cellular, DECT dan PHS untuk cordless phone, memungkinkan interoperability antar peralatan untuk perusahaan yang berbeda-beda dan standar yang akan datang (IMT-2000) dikembangkan untuk mengurangi jumlah standar-standar di masa yang akan datang. Jika dibandingkan dengan MWA, standar FWA lebih rendah. Sedangkan operator FWA di negara-negara dunia dibedakan antara satu negara dengan negara lain, hal ini untuk menghindari monopoli. Hal ini tentunya menghambat proses konvergensi FWA.

Secara ekonomi, FWA merupakan suatu produk teknologi yang cepat dan ekonomis. FWA dapat menyediakan akses secara cepat dengan hanya membutuhkan base station dan terminal dan terminal station

Di Indonesia,Awalnya,lisesnsi FWA diberikan kepada Telkom. Produk telkom dengan lisensi FWA adalah Telkom Flexi. Target pasarnya adalah masyarakat perkotaan. Flexi menawarkan layanan handset yang mobile dan sudah setara dengan GSM. Indonesia memang satu-satunya negara yang operator FWA nya menjual layanan selular. Pada dasarnya, lisensi FWA mengandalkan teknologiCDMA2001x,diperuntukkan umtuk menggantikan fixed-phone di daerah-daerah yang sulit dan tidak memungkinkan untuk membangun kabel PSTN. Namun, teknologi ini di Indonesia digunakan pula di perkotaan yang sebenarnya dapat menggunakan kabel PSTN.

Materi VI : Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.

A. Komponen komunikasi

Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:

§ Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.

§ Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.

§ Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.

§ Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain

§ Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.

B. Proses komunikasi

Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut.

1. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.

2. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.

3. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri.

4. Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim.

Materi VII : Penangkal Petir

Penangkal petir adalah rangkaian jalur yang difungsikan sebagai jalan bagi petir menuju ke permukaanbumi, tanpa merusak benda-benda yang dilewatinya. Ada 3 bagian utama pada penangkal petir:

1. Batang penangkal petir

2. Kabel konduktor

3. Tempat pembumian

1. Batang penangkal petir

Batang penangkal petir berupa batang tembaga yang ujungnya runcing. Dibuat runcing karena muatanlistrik mempunyai sifat mudah berkumpul dan lepas pada ujung logam yang runcing. Dengan demikian dapat memperlancar proses tarik menarik dengan muatan listrik yang ada di awan. Batang runcing ini dipasang pada bagian puncak suatu bangunan.

2. Kabel konduktor

Kabel konduktor terbuat dari jalinan kawat tembaga. Diameter jalinan kabel konduktor sekitar 1 cm hingga 2 cm . Kabel konduktor berfungsi meneruskan aliran muatan listrik dari batang muatan listrik ke tanah. Kabel konduktor tersebut dipasang pada dinding di bagian luar bangunan.

3. Tempat pembumian

Tempat pembumian (grounding) berfungsi mengalirkan muatan listrik dari kabel konduktor ke batang pembumian (ground rod) yang tertanam di tanah. Batang pembumian terbuat dari bahan tembaga berlapis baja, dengan diameter 1,5 cm dan panjang sekitar 1,8 - 3 m .

Cara kerja

Saat muatan listrik negatif di bagian bawah awan sudah tercukupi, maka muatan listrik positif di tanah akan segera tertarik. Muatan listrik kemudian segera merambat naik melalui kabel konduktor , menuju ke ujung batang penangkal petir. Ketika muatan listrik negatif berada cukup dekat di atas atap, daya tarik menarik antara kedua muatan semakin kuat, muatan positif di ujung-ujung penangkal petir tertarik ke arah muatan negatif. Pertemuan kedua muatan menghasilkan aliran listrik. Aliran listrik itu akan mengalir ke dalam tanah, melalui kabel konduktor, dengan demikian sambaran petir tidak mengenai bangunan. Tetapi sambaran petir dapat merambat ke dalam bangunan melalui kawat jaringan listrik dan bahayanya dapat merusak alat-alat elektronik di bangunan yang terhubung ke jaringan listrik itu, selain itu juga dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan. Untuk mencegah kerusakan akibat jaringan listrik tersambar petir, biasanya di dalam bangunan dipasangi alat yang disebut penstabil arus listrik (surge arrestor).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar